Kata ulang, Contoh dan Pembagiannya
Dalam bahasa Indonesia kita sering membaca, melihat ataupun mendengar kata seperti anak-anak, segala-galanya, berlari-lari, sayur-mayur dan sebagainya, kata-kata tersebut dinamakan kata ulang. Kata ulang atau kata berulang (reduplikasi) bahasa Indonesia dapat membentuk kata dengan bentuk dasar kata kerja, benda, dan sifat.
Perhatikan bentuk kata ulang berikut ini menurut peristiwa perulangan unsur dasarnya
No
|
Kata Dasar
|
Bentuk Kata Ulang
|
1
|
Anak
|
Anak- anak
|
Baik
|
Baik-baik
| |
pasangan
|
Pasang-pasangan
| |
pedagang
|
Pedagang- pedagang
| |
Ketua
|
Ketua - ketua
| |
pertempuran
|
Pertempuran- pertempuran
| |
kekurangan
|
Kekurangan - kekurangan
| |
pramuniaga
|
Pramuniaga-pramuniaga
| |
2
|
tali
|
Tali - temali
|
hijau
|
Kehijau - hijauan
| |
pohon
|
Pohon - pohonan
| |
rajin
|
Serajin - rajinnya
| |
gila
|
Tergila - gila
| |
3
|
berlari
|
Berlari- lari
|
Dipegang
|
Dipegang-pegang
| |
melihat
|
Melihat- lihat
| |
tersenyum
|
Tersenyum-senyum
| |
berkejaran
|
Berkejar-kejaran
| |
ketiganya
|
Ketiga-tiganya
| |
semaunya
|
Semau - maunya
| |
seolah
|
Seolah - olah
| |
tumbuhan
|
Tumbuh - tumbuhan
| |
menembak
|
Tembak - menembak
| |
membagikan
|
Membagi - bagikan
| |
dibagikan
|
Dibagi- bagikan
| |
4
|
gerak
|
Gerak-gerik
|
sayur
|
Sayur -mayur
| |
balik
|
Bolak - balik
| |
tamu
|
tetamu
| |
pohon
|
Pohon - pohonan
| |
tanaman
|
tetanaman
| |
5
|
segalanya
|
Segala - galanya
|
pertama
|
Pertama - tama
| |
-
|
Mondar – mandir
| |
Compang - camping
| ||
Hiruk - pikuk
|
Pada contoh kata ulang kelompok 2 (dari kata ulang tali- temali sampai tergila-gila ) merupakan kata ulang yang terjadi karena pengulangan unsur dasar dan mendapat imbuhan. Kata ulang ini dinamakan kata ulang berimbuhan.
Pada contoh kata ulang kelompok 3 (dari kata ulang berlari -lari sampai dibagi-bagikan) merupakan kata ulang yang terjadi karena perulangan pada sebagian unsur dasar. Kata ulang ini dinamakan kata ulang sebagian.
Pada contoh kata ulang kelompok 4 (gerak- gerik sampai tetanaman) merupakan kata ulang yang terjadi seluruhnya. Tetapi perulangan itu mengalami perubahan bunyi /a/ menjadi /i/, /s/ menjadi /m/, /a/ menjadi / o/ dan /i/ menjadi /a/. Pada kata tetamu dan tetanaman bentuk ulang hanya terjadi pada sebagian unsur dasar. Itu pun hanya terjadi pada suku awal, dan disetai pula dengan perubahan bunyi , /a/ menjadi /e/. pada kata pepohonan perulangan terjadi sebagian dan juga berimbuhan. Perulangannya hanya terjadi pada suku awal dan disertai perubahan bunyi: /o/ menjadi /e/. kata ulang semacam ini disebut dengan kata ulang berubah bunyi atau kata ulang salin suara
Pada kelompok 5 kata segala-galanya dan pertama – tama terjadi dengan bentuk perulangan sebagian unsur dasarnya. Tetapi bentuk ulangnya tidak ditemukan dalam kosa kata bahasa Indonesia. yaitu gala dan tama. Walaupun dalam kamus di temukan kata kepala gala, maknanya berbeda dengan gala pada kata segala-galanya. Begitu pula halnya dengan bentuk mondar, mandir, compang, camping, hiruk, pikuk. Untuk mengetahui bentuk dan makna asalnya, unsur tersebut harus diusut berdasarkan asal-usulnya. Karena itu, kata-kata semacam ini biasanya disebut kata ulang semu atau kata ulang historis
Demikian artikel tentang kata ulang, contoh dan pembagiannya. Semoga bisa bermanfaat